Dalam dunia internet mungkin kalian sudah tidak asing dengan kata domain. Mungkin kalian sudah mengetahui domain sejak lama secara tidak sengaja karena bertebaran di mana-mana di internet, namun kalian baru menyadarinya sekarang bahwa yang kalian lihat itu domain. Lantas, apa sih domain itu? yuk simak penjelasan singkatnya berikut ini.
Apa Itu Domain?
Pengertian domain menurut wikipedia adalah nama unik yang diberikan untuk mengidentifikasi nama server komputer seperti server web atau server surel di jaringan komputer ataupun internet. Domain berfungsi untuk mempermudah pengguna di internet pada saat melakukan akses ke server, selain juga dipakai untuk mengingat nama server yang dikunjungi tanpa harus mengenal deretan angka yang rumit yang dikenal sebagai alamat IP.
Sedangkan hosting adalah media untuk menyimpan data dalam bentuk tulisan, gambar atau video dimana nantinya akan dikemas dalam suatu bentuk yang sering disebut website. Nah jika diibaratkan perumahan, hosting adalah suatu bagian tanah yang sudah dipetak-petak dengan ukuran tertentu yang akan dijadikan tempat untuk mendirikan bangunan. Bangunan yang didirikan tersebut dinamakan website. Dan alamat suatu website tersebut biasa disebut domain. Jadi, untuk membuat website diperlukan domain dan hosting terlebih dahulu.
Fungsi Domain
Setiap website sebenarnya diwakili oleh serangkaian angka (alamat IP) yang nantinya digunakan komputer untuk mengambil datanya dari server, karena sistem komputasi bekerja dengan memahami angka-angka. Tentu saja akan sangat merepotkan bagi kita untuk mengingat setiap angka tersebut ketika akan mengakses website, apalagi rangkaian angka ini selalu berbeda untuk setiap situs.
Mungkin untuk sebagian besar pengguna internet, angka-angka tersebut susah untuk diingat. Nah, di sinilah fungsi domain berperan. Ketimbang mengetikkan angka IP yang cukup rumit, maka user cukup mengetikkan nama domain ke dalam kolom search di search engine untuk membuka sebuah situs. Sebagai contoh, misalnya kamu ingin pergi ke putrateknologiindonesia.com. Putra Teknologi Indonesia adalah contoh website yang ingin kamu tuju, sedangkan untuk .com adalah bentuk dari domain itu sendiri.
Jadi, secara tidak langsung domain berfungsi untuk melacak keberadaan sebuah website dari dunia internet yang begitu luas.
Jenis-jenis Domain
Secara umum, domain terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:
- Top Level Domain
- Second Level Domain
- Third Level Domain
1. Top Level Domain (TLD)
Top Level Domain atau TLD adalah domain yang paling sering digunakan oleh banyak orang. TLD juga berfungsi sebagai penanda jenis website, asal negara website, dan sebagainya. Kamu dapat memilih ekstensi TLD sesuai identitas website kamu. TLD bebas digunakan oleh situs personal karena tidak merujuk pada organisasi tertentu.
ada beberapa jenis TLD, yaitu :
- ccTLD (Country Code Top Level Domain)
ccTLD merupakan domain yang membawa identitas negara sehingga menunjukkan bahwa isi dari website ini diperuntukkan bagi masyarakat yang ada di negara tersebut.
ccTLD pada umumnya berakhiran dengan inisial negara seperti .au, .sg, .cn, .id, dan sebagainya. Selain nama negara, ccTLD juga memiliki beberapa variasi berdasarkan jenis organisasi yang menggunakannya:
- .sch.id – digunakan khusus oleh website sekolah.
- .go.id – digunakan oleh website instansi pemerintahan, dan lainnya.
- .ac.id – digunakan oleh lingkungan akademik atau perguruan tinggi.
- .web.id – digunakan oleh organisasi maupun personal.
- .co.id – digunakan oleh website bisnis atau kegiatan komersial.
Salah satu kelebihan dari ccTLD adalah dari sisi keamanan. Hal itu karena ccTLD ini memerlukan identitas yang lebih lengkap saat mendaftarkan nama domain. Dengan begitu, website dengan domain ccTLD sulit digunakan untuk tujuan ilegal. Alhasil, nama domain dengan ccTLD memiliki kredibilitas yang tinggi. Selain itu, penggunaan ccTLD belum sebanyak .com. Jadi, lebih mudah bagi kamu memiliki domain yang diinginkan sebelum dimiliki orang lain.
- gTLD (Generic Top Level Domain)
Pada dasarnya, gTLD adalah TLD yang tidak menggunakan kode negara. Sebagian besar gTLD memiliki penggunaan tertentu, misalnya .edu untuk website institusi pendidikan (edukasi). Contoh lain dari gTLD adalah :
- .edu – education atau website pendidikan.
- .net – network atau website jaringan/jejaring sosial.
- .gov – government atau website pemerintahan.
- .com – commercial atau website general/bisnis.
- .org – organization atau website organisasi nonprofit.
Selain harga yang relatif terjangkau, gTLD juga tidak memerlukan syarat khusus saat melakukan pendaftaran. Tak heran, gTLD ini menjadi sangat populer dan digunakan oleh banyak website di dunia. Tantangan ketika ingin menggunakan gTLD adalah banyaknya nama domain yang sudah didaftarkan. Selain itu, gTLD rentan digunakan untuk website dengan tujuan tindak kejahatan.
- Premium TLD
Premium TLD adalah alternatif penamaan domain yang menggunakan ekstensi premium seperti .site, .host, .web, dan ekstensi lainnya. Nah, fungsi Premium TLD ini adalah sebagai identitas spesifik sebuah website.
Karena spesifik menggambarkan jenis website, Premium TLD biasanya memiliki harga yang relatif tinggi. Pun demikian, Premium TLD ini bisa jadi pilihan untuk nama domain yang unik karena masih jarang digunakan.
2. Second Level Domain (SLD)
SLD adalah nama unik yang Anda daftarkan ketika membeli domain. Biasanya, SLD disebut juga dengan nama website. Posisi SLD terletak di depan TLD. Contohnya, SLD pada www.putrateknologiindonesia.com adalah putrateknologiindonesia.
Kamu bebas memilih nama untuk SLD selama kombinasi dengan TLD belum terdaftar. Jika sudah terpakai, kamu perlu mencari alternatifnya dengan TLD yang berbeda.
3. Subdomain atau Third Level Domain
Subdomain memiliki letak berada paling depan dari keseluruhan url. Dengan subdomain, para webmaster tidak harus membeli nama tambahan jika ingin menambahkan pembagian di situsnya. Mereka cukup membuat subdomain yang bisa diarahkan ke direktori tertentu di server. Contoh dari Subdomain yang paling umum adalah www, seperti www.putrateknologiindonesia.com.
Subdomain bisa menjadi opsi terbaik utuk situs campaign dan tipe konten web lainnya yang sebaiknya terpisah dari halaman atau situs utama. Sebagai contoh, Facebook menggunakan developers.facebook.com untuk menyediakan informasi tertentu kepada para developer web dan developer aplikasi yang ingin memanfaatkan API Facebook.
Nah, sekarang kamu sudah tahu kan apa itu domain dan jenis ekstensi domain yang ada. Kamu bisa memilih dan menyesuaikan jenis domain apa yang kamu butuhkan.